Pendukung Dan Penolak Risma Gelar Aksi

cmdpoker.com

Berita Terpercaya -  Pro dan kontra terus mengiringgi wacana pencalonan Tri Rismaharini dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2017.

Kubu pendukung maupun penolak pencalonan wali kota Surabaya tersebut kemarin menggelar aksi simpatik di dua lokasi berbeda. Di Surabaya ratusan warga di Taman Bungkul membuat petisi menolak pencalonan Tri Rismaharini di Pilgub DKI Jakarta. Petisi itu ditulis di atas kain putih sepanjang 50 meter, dan dibentangkan di arena Car Free Day (CFD) Jalan Raya Darmo.

Di kain itu pula ratusan warga ikut membubuhkan tandatangan, meminta Tri Rismaharini menuntaskan kerjanya hingga empat tahun mendatang. “Biarlah Bu Risma tetap bekerja memimpin Surabaya. Jangan diganggu dan ditariktarik ke Jakarta,” kata salah seorang warga, Sri Sulistyowati kemarin. Mahasiswi Universitas Negeri Surabaya ini menyampaikan, sosok Risma masih dibutuhkan di Surabaya.

Risma, kata dia juga masih memiliki tanggung jawab dan amanah hingga periode berakhir 2020 mendatang. Maka bagi dia, tidak elok bila di tengah jalan di tinggal begitu saja. Ungkapan sama juga dilontarkan Mantan Anggota DPRD Kota Surabaya M Anwar. Menurutnya, masih banyak programnya Tri Rismaharini, terutama di bidang pendidikan yang belum tuntas di Surabaya. Karena itu dia tetap menghendaki Risma menjabat wali kota sampai selesai.

“Kalau memang harus naik ke level lebih tinggi, biar Bu Risma maju sebagai gubernur Jatim. Bukan di Jakarta. Sebab kalau di Jakarta, hilang kharismanya. Karena Bu Risma itu berasal dari Jawa Timur, dan besar di Surabaya,” tuturnya.

Inisiator petisi, Shandi Setiawan mengatakan aksi tandatangan tersebut bermula dari gerakan melalui media sosial (twitter) @lovesuroboyo. Saat itu kata dia banyak followers yang khawatir bilamana Tri Rismaharini benar-benar pergi ke Jakarta. “Dari situ lantas tercetus ide untuk membuat petisi ini. Hanya dua hari kami menyiapkan ini.

Sehingga memang terbatas. Tetapi Alhamdulillah sudah hampir penuh. Ini menandakan bahwa mayoritas warga memang menghendaki Bu Risma tetap memimpin Surabaya,” tuturnya. Petisi tersebut kata Shandi selanjutnya akan diserahkan ke Pemkot Surabaya. Dia mengaku telah menghubingi M Fikser Kabag Humas Kota Surabaya.

“Rencananya hari ini, tapi karena Bu Risma juga sedang tidak di Surabaya, kami mungkin akan serahkan nanti saat hari kerja,” katanya. Sebelumnya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga menyampaikan bahwa ada beberapa pihak yang menginginkan dia hijrah ke Jakarta. Namun, keinginan tersebut ditolak.

Alasannya, desakan tersebut hanyalah dari segelintir orang yang memang tidak menginginkan dia mempin Surabaya. Apalagi dia juga masih memegang janji (amanah) untuk memimpin Surbaya hingga tuntas 2020 mendatang.

“Yang menginginkan aku ke Jakarta lho cuma 10 orang. Sementara masih banyak warga Surabaya lain yang menginginkan saya tetap di sini. Dan ingat, jabatan itu tidak boleh diminta,” tutur mantan kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) ini. Sementara itu puluhan orang yang tergabung dalam Jakarta Love Risma (Jaklovers) mengelar aksi di depan kediaman Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.

Mereka hendak menemui Presiden RI ke-5 tersebut untuk menyampaikan surat permohonan agar PDIP mengusung Tri Rismaharini sebagai calon gubernur DKI Jakarta. “Kami ini bicara tentang kepentingan Indonesia. Memang betul Tri Rismaharini masih mengemban amanah sebagai wali kota Surabaya, tetapi kami merasa Jakarta butuh seorang Risma,” ujar Koordinator Aksi Imam Utomo, kemarin.

Sayangnya keinginan mereka untuk bertemu Megawati tidak terpenuhi. Mega dikabarkan sedang berada di luar kota. Surat permohonan agar PDIP mencalonkan Risma hanya diterima perwakilan dari DPP PDIP. “Jadi masyarakat di Jakarta juga memang sengaja datang ke Surabaya untuk meminta seorang Risma untuk hadir di Jakarta.

Nah, oleh karena itu kami mengirim surat kepada Ibu Megawati Soekarnoputri agar beliau memberikan mandat kepada Ibu Tri Rismaharini yang ini menjadi wali kota Surabaya untuk menjadi gubernur DKI Jakarta,” ujar Imam Utomo. Sementara itu hari ini sejumlah partai politik di luar pendukung Basuki Tjahaha Purnama (Ahok) bakal menggelar pertemuan bersama.

Pertemuan ini akan membahas nama calon gubernur yang bakal diusung untuk melawan calon petahana. Kepala Badan Pemenangan Pemilu ( Bapilu) DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta, Gembong Warsono mengatakan pertemuan itu setidaknya akan diikuti enam parpol yakni PDIP, PKS, Gerindra, PPP, PAN dan Demokrat.

Pertemuan tersebut menjajaki koalisi besar dalam melawan Ahok. “Kalau Golkar, Nasdem dan Hanura kan sudah punya calon. Jadi pertemuan pimpinan partai enam itu selain silahturahmi akan membicarakan siapa calon yang akan diusung melawan calon petahana,” ujar Gembong.







Share on Google Plus

About cmdpoker

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments:

Post a Comment