Gara Gara Perintah Tegas Ahok, Beginilah Wajah Baru TPST Bantargebang Kini


Berita Hot - Pemandangan berbeda terlihat dari Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.

Kesan TPST Bantargebang sebagai tempat penampungan sampah dengan bau yang sangat menyengat sudah hilang.

Kompas.com yang menyambangi TPST Bantargebang, Jumat (10/11/2017), langsung disambut oleh hijaunya pohon-pohon serta warna warni taman bunga setelah memasuki gerbang depan.


Tidak ada lagi sampah berserakan yang masuk ke area jalan.

Citra TPST Bantargebang yang panas dan gersang langsung hilang melihat kondisi ini.

Meski demikian, tumpukan sampah masih terlihat di pandangan mata.

Piramida sampah

Ada yang terlihat menarik dari tumpukan sampah di TPST Bantargebang.

Di beberapa zona pengolahan sampah, terlihat gunungan sampah lebih rapi dengan bentuk piramida.


Selain kerapian, piramida ini bertujuan meminimalkan potensi longsor yang membahayakan para pekerja lepas di TPST Bantargebang.

Bentuk piramida juga sebagai proses pemasangan geomembran yang berguna untuk pembangkit listrik.

Menyusuri PTSP Bantargebang

Berjalan lebih jauh ke dalam, pekerja lepas TPST Bantargebang membuat ruang terbuka hijau berupa taman dengan beragam jenis tumbuhan.

Jenisnya mencakup pohon pepaya, mangga, jambu, serta umbi-umbian.

Di tengah taman juga terlihat beberapa pekerja lepas TPST Bantargebang yang tengah menebar berbagai jenis bibit ikan di sebuah kolam.


"Sekarang (TPST Bantargebang) lebih rapi. Ada larangan (warga) memancing juga, biasanya warga sekitar iseng mancing di sini, buang sampah sembarangan, itu kami larang.

Jadi biar kolam sama kebunnya menghasilkan dulu," ucap salah satu pekerja lepas ruang hijau TPST Bantargebang Efendi.


Berjalan lebih jauh ke dalam, tepatnya di area kompos, diperlihatkan proses pembuatan pupuk organik dari sampah-sampah basah pasar di sekitar DKI Jakarta.

Pupuk ini digunakan untuk perawatan area ruang terbuka hijau.


Salah satu yang berbeda dari kunjungan Kompas.com ke TPST Bantargebang yang menampung 18 juta meter kubik sampah ini adalah bau.

Beberapa tahun lalu, bau sampah kerap sudah tercium sejak dari Jalan Raya Narogong yang berjarak 1,8 km.

Namun bau tersebut sekarang hilang.

Meski bau masih terasa jika berada di dekat area sampah.


Pemandangan terkini TPST Bantargebang juga terlihat dari video yang diunggah akun Facebook Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Rabu (8/11/2017).

Dalam video tersebut terlihat tempat pengelolaan sampah DKI Jakarta ini menjadi lebih hijau dengan pembuatan taman serta manajemen sampah yang lebih rapi.

Perubahan ini terjadi sejak pengelolaan dilakukan oleh DInas Kebersihan DKI Jakarta pada September 2016.

Kelola Sampah Sendiri, Ahok Kirim Alat Berat ke Bantargebang

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah mulai mengelola sendiri sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, alat berat sudah berada di lokasi.

"Kemarin sudah masuk alat berat semuanya kok.

Kami sudah kirim semua alat berat baru," kata Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota, Jakarta, Kamis (21/7/16).

Dengan dikelolanya Bantargebang oleh Pemprov sendiri, maka biaya yang dikeluarkan menurut Ahok bisa lebih murah.

Selisihnya bisa mencapai 70 persen jika dibandingkan pengelolaan diserahkan ke swasta seperti beberapa waktu lalu.

Dengan mengelola sendiri, Pemprov DKI Jakarta bisa menambah jumlah penerima dana kompensasi.

Semula kompenasasi diberikan pada 15 ribu kepala keluarga, saat ini menjadi 18 ribu kepala keluarga.

Jumlah dana kompensasi juga akan ditambah dari Rp300 ribu per tiga bulan menjadi Rp500 ribu per tiga bulan.

Ahok juga akan memberikan fasilitas BPJS bagi sekitar 6 ribu pemulung Bantargebang.

Para pekerja TPST Bantar gebang juga akan diangkat menjadi petugas harian lepas di Dinas Kebersihan DKI Jakarta dengan standar gaji memadai.

Sebelum dikelola sendiri, sampah di Bantergebang dikelola oleh dua perusahaan swasta, PT Godang Tua Jaya (GTJ) yang bekerja sama PT Navigat Organic Energy Indonesia (NOEI).

Namun kerja sama dengan swasta itu diputuskan untuk diakhiri karena dinilai ada kewajiban dalam perjanjian yang tidak dipenuhi.

"Isi pengakhiran perjanjian tersebut pada pokoknya memberitahukan bahwa GTJ bersama NOEI telah gagal memenuhi kewajiban-kewajibannya dalam perjanjian," kata Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji.

Isnawa menuturkan, GTJ bersama NOEI sudah diperingatkan dengan memberikan surat peringatan pertama hingga ketiga.

Berdasarkan hasil audit, PT GTJ terbukti melakukan perbuatan mencerai janji.

Pemprov DKI Jakarta sudah mengucurkan Rp400 miliar per tahunnya kepada PT GTJ, namun perusahaan tersebut tak kunjung membangun mesin pengelolaan sampah.

PT GTJ diberi waktu 60 hari untuk mengosongkan TPST Bantargebang dan menyerahkan aset kepada Pemprov DKI Jakarta.

Selamat Datang Di CMDPOKER
AGEN POKER TERBAIK,DAN TERPERCAYA DI INDONESIA

6 GAMES Dalam 1 ID :
- Texas Poker
- DOmino QQ
- Bandar ceme
- Live poker
- Capsa Susun
- Ceme keliling

MAU MENCOBA SENSASI MENJADI BANDAR ?
Kunjungi Web kami di WWW.CMDPOKER.COM
100% PLAYER VS PLAYER (NO ROBOT)

Minimal DP : Rp. 15.000,-
Minimal WD : Rp. 50.000,-
====================================
Promo Hot CMDPOKER :
- New Member Bonus Depo 10%
- Bonus depo 3%
- BONUS REFERRAL 10% + 20%
- BONUS CASHBACK 0.3% - 0,5%
====================================
Play Now At CMDPOKER

CONTACT US :
YM : cmdpoker
HP : +87763782952
Pin BB : D611AAD7































































Share on Google Plus

About cmdpoker

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments:

Post a Comment